Rabu, 16 April 2014

Tasawuf Masyarakat Modern

Tasawuf Masyarakat Modern
A.    Latar Belakang

Sesunguhnya tasawuf dalam Islam merupakan pengembangan metode mendekatkan diri dengan Allah,oleh karena itu ilmu tasawuf berkembang teru menerus seiring perkembangan itu pula.sejak pertama kali diajarkan ilmu tasawuf dan diamalkan oleh para sufi sejak itu pula masalah – masalah itu timbul atau ( controversial ) seputar ajaran yang dianutnya.

 Masalah–masalah ini membuat ilmu tasawuf disebut – disebut sebagai penghambat kemajuan Islam pada abad pertengahan.

Gaya hidup kaum sufi dalam menjalankan ajarannya kebanyakan dengan gaya yang amat sederhana yakni dengan bersikap wara` Qona`ah, menerima pemberian tuhan apadanya (berserah diri) hal ini menjadi menarik untuk dibandingkan denag kehidupan moderen yang bersifat mewah,bekerja keras, tidak pernah puas dan lain sebagainya yang berbau dunia. Maka timbul suatu pertanyaan“ bisakah ilmu tasawuf berkembang dalam kehidupan modern”.

Dalam makalah ini sekulumit persoalan tasawuf dalam kehidupan modern. Hal ini menjadi penting karena berubahnya gaya hidup suatu masyarakat menjadi masyarakat baru yang jauh dari sikap percaya pada dunia spiritual.

Kepada Allah kami memohon semoga menjadikan semua ini ikhlas semata – mata untuk mencari ridho Allah serta memberikan manfaat kepada semua saudara–saudara kami yang muslim.Sesungguhnya dia maha mendengar dan mengabulkan doa dan cukuplah sebaik – baik penolong.


B.    Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian tasawuf?
2.    Apa pengertian masyaraka modern ?
3.    Apa saja ciri-ciri masyarakat modern ?
4.    Apa saja problematika yang dihadapi masyarakat modern?

C.    Tujuan

1.    Untuk mengetahuai pengertian tasawuf
2.    Untuk mengetahuai pengertian masyarakat modern
3.    Untuk mengetahuai ciri-ciri masyarakat modern
4.    Untuk mengetahuai problematika yang dihadapi masyarakat modern


BAB II
PEMBAHASAN

TASAUF MASYARAKAT MODERN

A.    Pengertian Tasawuf 
Dalam mendefinisikan tasawuf, kebanyakan manusia condong pada segi akhlak. Kecenderungan ini telah tersebar, kecenderungan tersebut anatara lain: Pertama: Ketika orang mendengar kata tashawwuf, ia pasti akan memahami makna zuhud, Kedua, orang mencampur  adukkan antara orang sufi dan seorang ‘abid (ahli ibadah). Tashawwuf bukan hanya akhlak, kezuhudan dan ibadah, meskipun tasawuf merupakan akhlak yang tinggi dan ibadah semata ia adalah sesuatu yang lain.

Pendapat Al-Junaid, yang terhitung sebagai salah seorang ulama besar dalam hal Tasauf mengemukakan lagi arti tasauf:

Tasauf ialah membersihkan hati dari apa yang mengganggu perasaan kebanyakan makhluk, berjuang menaggalkan pengaruh budi yang asal (instink) kita,  memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan dari hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, dan bergantung kepada ilmu-ilmu hakikat, memakai barang yang penting dan terlebih kekal, menaburkan nasehat kepada sesame ummat manusia, memegang teguh janji kepada Allah dalam hal hakikat, dan mengikut contoh Rosululloh dalam hal syari’at.”


B.    Pengertian Masyarakat Modern

Masyarakat modern terdiri dari dua kata yaitu masyarakat dan modern, Masyarakat adalah suatu unit pergaulan hidup manusia (himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tentu).

Masyarakat moder adalah masyarakat yang telah mengikuti kemajuan zaman yang bertentangan satu sama lain. Perbedaan” spiritual disebabkan perbedaan mendasar anatar sufime dan postmodernisme dalam melihat peranan” hasrat “ di dalam masyarakat. 

Sedangan kata modern di artikan yang terbaru, secara baru, mutakhir.  Dengan demikian secara harfiah masyarkat modern berarti suatu himpunan yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu yang bersifat mutakhir.

Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon) sama-sama saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, mereka berbaur dalam suatu komunitas yang dinamakan masyarakat. Pembaruan itu kemudian melahirkan tindakan yang digunakan dan diakui oleh masyarakat secara umum sebagai suatu hal yang sangat positif, inilah yang nantinya akan menghasilkan kebudayaan.

Pada perkembangan berikutnya manusia selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya mengakui perubahan sikap dan tingkahlaku yang disebabkan adanya interaksi dalam hidup bermasyarakat dan perubahan pada diri baik secara lahiriah yaitu dengan adanya perubahan bentuk tubuh (pertumbuhan) maupun batiniah yaitu perubahan sikap dan tingkah laku yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang bersangkutan.

C.    Ciri-ciri zaman modern

Sebenarnya zaman modern ditandai dengan dua hal sebagai ciri, yaitu :

  1. Penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia
  2. Berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud dari kemajuan intelektual manusia

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa ciri-ciri masyarakat modern adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat rasional, yakni lebih mengutamakan pendaat akal pikiran, daripada pendapat emosi, sebelum melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan lebih dahulu untuk ruginya, dan pekerjaan tersebut secara logika dipandang menguntungkan
  2. Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh,tidak hanya memikirkan masalah yang bersifat sesaat, tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh
  3. Menghargai waktu, yaitu selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatuyang sangat berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
  4. Bersikap terbuka, uyakni mau menerima saran, masukan, baik berupa kritik, gagasan dan perbaikan dari manapun datangnya
  5. Berfikir obyektif, yakni melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan kegunaanya bagi masyarakat.

Manusia modern idealnya adalah manusia yang berfikir logis dan mampu menggunakan berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Dengan kecerdasan dan bantuan teknologi, manusia modern mestionya lebih bijak dan arif, tetapi dalam kenyataanya banyak manusia yang kualitas kemanusiannya lebih rendah dibandingkan kemajuan berfikir dan teknologi yang dicapaiAkibat dari ketidakseimbangan ini kemudian menimbulkan gangguan kejiwaanya.

Celakannya lagi, penggunaan alat traportasi dan alat komunikasi modern menyebabkan manusia hidup dalam pengaruh global dan dikehendaki oleh arus. Informasi global, padahal kesiapan mental manusia secara individu bahkan secara etnis tidaklah sama.

D.    Kerangka Manusia Modern

Ketidakberdaanya manusia bermain dalam pentas peradaban modern yang terus melaju tanpa dapat dihentikan itu menyebabkan sebagian besar “manusia modern” itu terperangkap dalam situasi yang menurut istilah psikolog humanis terkenal. Rollomay disebut sebagai satu derita manusia modern, manusia modern seperti itu sebenarnya adalah manusia yang sudah kehilangan makna. Manusia kosong the hollow man. Ia resah setiap kali harus mengambil keputusan, ia tidak tahu apa yang diinginkan, dan tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan.


Para sosiolog menyebutkan sebagai gejala keterasingan alienasi yang disebabkan oleh :

  1.  Perubahan sosial yang berlangsung cepat
  2. Hubungan hangat antar manusia sudah berubah menjadi hubungan yang gersang
  3. Lembaga tradisional sudah berubah menjadi lembaga rasional 
  4. Masyarakat yang homogen sudah berubah menjadi heterogen dan 
  5. Stabilitas sosial berubah menjadi mobilitas sosial.

Manusia modern  begitu sibuk dan bekerja keras malakukan penyesuaian diri dengan trend modern. Ia merasa sedang berjuang keras untuk memenuhi keinginannya, padahal sebenarnya mereka di perbudak oleh keinginan orang lain. Oleh karena keinginan sosial.

Ia boleh jadi memperoleh kepuasan, tetapi kepuasan itu sebenarnya kepuasan sekejap, yakni kepuasan dalam mempertahankan prilaku yang dipesan oleh orang lain, ia tak ubahnya pemain sandiwara di atas panggung yang harus tampil prima sesuai dengan printah sudradara, meskipun boelh jadi ia sedang kurang sehat.
E.    Gangguan Kejiwaan Manusia Modern

Sebagai akibat dari sikap hipokrit yang berkepanjangan maka manusia modern mengidap gangguan kejiwaan antara lain  berupa : 

  1. Kecemasan
  2. Kesepian 
  3. Kebosanan 
  4. Prilaku menyimpang
  5. Psikosomatir

Berbagai contoh seperti masyarakat di desa dan di kota misalnya
Spiritualisme memang tidak pernah mati. Bukan hanya karena ia terus diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya dari kalangan masyarakat yang masih memegang tradisi ini.

Tapi, ia ternyata justru muncul di pusat budaya yang sesungguhnya sedang kencang menuju ke arah yang sama sekali berbeda dengannya. Ya, seraya tidak kehilangan appeal-nya di ekonomi subsistem pedesaan, ia justru secara tak terduga me¬nyembul di sana-sini di tengah-tengah materialisme modern perkotaan.

Pengertian Kredit, Fungsi, Unsur, Macam, Prinsip, Definisi Kredit Menurut Para Ahli

Pengertian Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “ kredit”yang berasal dari bahasa Yunani “ credere” yang berarti kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari – hari .


“ Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati “. (Astiko, Manajemen Perkreditan ( Yogyakarta : andi Offset, 1996 ), hal 5)

Pengertian kredit
 yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.

Dalam praktek sehari – hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah tangan maupun secara materiil. Dan sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan maupun bukan kebendaan.

Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam penyediaan pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan usahanya sehingga kredit ( dana bank ) yang diberikan tersebut tidak lebih dari pokok produksi semata. (Teguh P. Mulyono, Manajemen Perkreditan Komersil ( Yogyakarta : BPFE, 1987 ), hal. 37)
   

Prinsip – prinsip Kredit
Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan  dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

a.    Character ( kepribadian / Watak )
Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.

b.    Capacity ( kemampuan )
Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.

c.    Capital ( modal )
Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank.

d.    Collateral ( jaminan )
Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.

e.    Condition of Economic ( kondisi ekonomi )
Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

f.    Constrain ( batasan atau hambatan )
Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat.


Disamping formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu :

a.    Personality
Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / anak ), social standing ( pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan sebagainya ).

b.    Purpose
Bank dalam menilai si peminjam mencari dara tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan.

c.    Payment
Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentan prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

d.    Prospect
Prospect yaitu harapan usaha di masa yang akan datang dari calon debitur. Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan – perkembangan keadaan ekonomi atau usaha perdagangan sektor usaha debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning power ( kekuatan pendapatan / keuntungan ) di masa lalu dan perkiraan masa akan datang.


Macam – macam Kredit
Untuk membedakan kredit menurut faktor – faktor dan unsur – unsur yang ada dalam pengertian kredit, maka perbedaan kredit dapat dibedakan atas dasar :

a.    Sifat penggunaan kredit
  1. Kredit Konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan konsumsi atau uang akan habis terpakai untuk memenuhi kebutuhannya.
  2. Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, baik usaha – usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

b.    Keperluan kredit
1)    Kredit produksi / ekploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kuantitas atau mutu hasil produksi.

2)    Kredit Perdagangan
Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangn pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place saru suatu barang, barang – barang yang diperdagangkan ini juga diperlukan bagi industri.

3)    Kredit Investasi
Kredit yang diberikan kepada para pengusaha untuk investasi, berarti untuk penambahan modal dan kredit bukan untuk keperluan perbaikan ataupun penambahan barang modal atau fasilitas – fasilitas yang erat hubungannya dengan itu. Misalnya untuk membangun pabrik, membeli / mengganti mesin – mesin dan sebagainya.


Kredit menurut cara pemakaian
1)    Kredit rekening Koran bebas
Debitur menerima seluruh kreditnya dalam bentuk rekening koran kepadanya diberikan blangko cheque dan rekening koran pinjamannya diisi menurut besarnya kredit yang diberikan, debitur bebas melakukan penarikan selama kredit berjalan.

 2)    Kredit rekening Koran terbatas
Sistem ini adanya perbatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang rekeningya, seperti pemberian kredit dengan uang giral dan perubahannya menjadi uang chartal dilakukan berangsur – angsur.

3)    Kredit rekening Koran aflopend
Penarikan kredit dilakukan dalam arti maksimum kredit pada waktu penarikan pertamalah sepeuhnya dipergunakan oleh nasabah.

4)    Revolving credit
Sistem penarikan kredit sama dengan cara rekening Koran bebas dengan masa penggunaan satu tahun, akan tetapi cara pemakaiannya berbeda.

5)    Term Loans
Dalam sistem ini penggunaan dan pemakaian kredit sangat fleksibel artinya nasabah bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau tentang hal itu.


d.    Kredit menurut Jaminan
Kredit ini pada umumnya ada dua yaitu :
  1. Unsecured Loans ( kredit tanpa jaminan ) sering juga disebut kredit blangko.
  2. Secured Loans

Jenis inilah yang digunakan oleh kebanyakan bank di Indonesia yaitu memberikan kredit jaminan. Jaminan kredit dapat berupa tanah, rumah, pabrik dan atau mesin – mesin pabrik, perusahaan serta surat berharga.

Jangka Waktu Kredit
Perbedaan jangka waktu kredit menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
  • Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama – lamanya satu tahun. Jadi pemakaiannya tidak melebihi satu tahun.
  • Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.
  • Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.



Tujuan kredit mencakup scope yang luas. Fungsi pokok yang saling berkaitan dari kredit adalah sebagai berikut : 
  • Profitability: Proftability ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diteguk dari pemungutan bunga.
  • Safety: Safety adalah keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar – benar terjamin sehingga profitability dapat benar – benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.

Pengertian Kredit


Sedangkan Fungsi kredit adalah menyalurkan dana – dana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian adalah sebagai berikut :

a.    Kredit dapat meningkatkan daya guna daru modal
Artinya bahwa para pedagang kecil dapat menikmati kredit bank melalui PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati untuk memperluas usahanya, mengembangkan usaha dan kesempatan untuk berusaha.

b.    Kredit dapat meningkatkan daya guna suatu barang
Dengan bantuan kredit dari PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati tersebut maka para pedagang kecil dapat memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi, berarti daya guna dari bahan tersebut.   

c.    Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi
Bahwa dalam menghadapi keadaan perekonomian yang kurang sehat, maka kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi misalnya dalam usaha pengendalian inflasi, peningkatan ekspor serta pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.

d.    Kredit sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
Bantuan kredit digunakan para usahawan untuk memperbesar volume usaha produksinya. Peningkatan usaha nantinya diharapkan akan meningkatkan profit. Bila keuntungan secara kumulatif dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan ke dalam struktur permodalan, maka peningkatan akan berlangsung terus menerus dan akibatnya pendapatan terus meningkat. (Sinungan M, Dasar – dasar dan teknik Manajemen Kredit ( Jakarta : PT.Bina Aksara, 1989 ) hal.9)

Sejarah Sistem Operasi Komputer

Sejarah Sistem Operasi Komputer, seperti halnya dengan kita semua juga ada generasi atau masa-massa perkembangannya, begitu juga dengan Sistem Operasi KomputerSejarah sistem operasi komputer juga dipelajari oleh siswa smk komputer atau tkj padamodul teknik komputer jaringan, karena mempelajari sejarah materi utama pada jurusan ini sangat penting

Sejarah Sistem operasi komputer mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan dibagi kedalam empat generasi yaitu:

  • Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.
  • Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan. Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS.
  • Generasi Ketiga (1965-1980)
Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekaligus) dan multi-programming (melayani banyak program sekaligus).

  • Generasi Keempat (Pasca 1980an)

Dewasa ini sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain.

Pengertian Sales dan Departemen Marketing serta Tugas dan Fungsi Sales


 Pengertian Sales dan Departemen Marketing serta Tugas dan Fungsi Sales

Marketing merupakan salah satu fungsi utama di antara fungsi-fungsi penting lainnya yang ada dalam suatu perusahaan seperti : administrasi, pembukuan, pembelanjaan, produksi dan personalia.    

Sihite menyebutkan bahwa Sale adalah : menawarkan sesuatu produk kepada konsumen, sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan untuk menjadikan seseorang sebagai customer atau langganan. Jadi arti sales di sini adalah penjualan.


Marketing adalah pemasaran dan apabila diterjemahkan adalah : “Usaha untuk memasyarakatkan hasil produksi perusahaan melalui berbagai cara agar hasil produksi tersebut banyak diminati oleh masyarakat luas”, (Sihite,1996:1).

Sedangkan arti dari Department adalah : bagian. Jadi Sales & Marketing Department adalah : “Bagian yang menangani penjualan dan pemasaran dalam suatu perusahaan”. Dalam hal ini produk yang dijual adalah kamar hotel beserta seluruh fasilitas dan pelayanannya.

Dalam industri perhotelan bidang pemasaran ini boleh dikatakan masih merupakan suatu hal yang relatif muda usianya bila dibandingkan dengan industri lainnya. Bagian  yang  melaksanakan penjualan dan pemasaran  kemudian  disebut Sales & Marketing Department. Definisi yang lengkap dari manajemen yang terdapat dalam Sales & Marketing Department, menurut Sihite (1996:2)  adalah ; “Merupakan suatu fungsi yang melaksanakan segala perencanaan, penugasan dan pengawasan terhadap kegiatan penjualan daripada suatu perusahaan, dalam hal penerimaan tenaga penjual (salesman), seleksi (recruiting), pengaturan latihan (training), pengarahan (supervise), pengawasan (control), pembiayaan (cost), dan motivasi para salesman”.

B.      Pengertian Sales Person
Seperti telah diutarakan bahwa pengertian Sales secara sederhana adalah penjualan.  Dalam bukunya Sihite (1996:86) menyebutkan bahwa Sales adalah Merchandise (Something to be sold) plus Service. Dalam buku yang sama juga dijabarkan mengenai Salesmanship yaitu kecakapan seorang Sales dalam menjual yang meliputi proses dalam penjualan yang dimulai dari langkah pertama sampai dengan terlaksananya suatu penjualan. Jadi pengertian Sales Person atau Salesman di sini adalah individu yang menawarkan suatu produk dalam suatu proses penjualan.
           

Fungsi dari seorang sales adalah :
  • Untuk memotivasi calon pelanggan agar ia bertindak dengan suatu cara yang dikehendaki olehnya yaitu membeli.
  • Dapat mengarahkan sasaran mana dan kepada siapa produk akan ditawarkan dan dijual.
  • Dapat meyakinkan atas manfaat dan kelebihan produk yang ditawarkan.
  • Dapat meyakinkan calon pelanggan yang diketahui ragu-ragu dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan.

Beberapa hal yang harus dikuasai oleh tenaga penjual / Sales person adalah (1) product knowledge, (2) price policy, (3) human relation.
1.    Product Knowledge  (pengetahuan tentang produk)
Adalah yang meliputi masalah yang berhubungan dengan keadaan fisik, jenis, ukuran, design dan warna, manfaat terhadap konsumen, bahkan kelebihannya dengan produk lain yang sama.
2.   Price Policy (kebijaksanaan harga jual)
Sejenis produk yang ditawarkan atau dijual mempunyai klasifikasi harga. Adanya suatu design harga tertentu yang ditawarkan untuk suatu volume penjualan. Apakah ada insentif tertentu (discount/commission) bagi pembeli.
3.     Human Relation.
Kemampuan tenaga penjual dalam hubungannya dengan masyarakat pasar tertentu untuk mempengaruhinya dan pada akhirnya menjadi konsumen. Pendekatan perorangan sangat membantu keberhasilan dengan ditunjang kemampuan berkomunikasi.

Setelah menguasai tiga hal penting diatas maka ada baiknya melakukan tahapan demi tahapan dalam proses penjualan. Tahapan-tahapan tersebut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang Sales dalam melakukan proses penjualan yang diharapkan berujung pada keberhasilan. Langkah-langkah tersebut adalah sbb :
1.      Approach (pendekatan kepada prospek)
Pendekatan kepada calon pembeli/konsumen memerlukan persiapan dan perencanaan yang baik yang antara lain pengetahuan tentang :
  • Siapakah calon pembeli/konsumen ?
  • Apakah kebutuhan/keinginannya ?
  • Adakah kemungkinan perubahan situasi atas kebutuhan maupun produk yang ditawarkan ?
  • Siapkah kiat dengan penolakan/keberatan.

2.     Presentation (penyajian)
Dalam tahapan presentasi seorang sales harus sanggup menjual “Dirinya” dalam arti mau membantu memuaskan kebutuhan para konsumen (misalnya membantu memecahkan persoalan para calon konsumen terhadap suatu produk yang dijual). Komunikasi adalah merupakan sarana paling menentukan untuk mengetahui kebutuhan pembeli :
  • Tata bahasa yang baik
  • Courtesy / kesopanan
  • Jelas / tepat, tidak berbelit-belit
  • Memberikan ide, manfaat dan kelebihan produk.

Satu hal lain yang tak kalah pentingnya adalah First Impression atau kesan pertama kepada pelaku penjualan yang positif akan membantu kelancaran proses penjualan.

3.      Selling (menjual)
Proses menjual dari seorang sales harus dapat memberi keyakinan kepada pembeli atas manfaat dan kelebihan produk yang ditawarkan. Dengan bekal Product Knowledge dan pengembangan komunikasi yang efektif diharapkan pembeli menjadi pelaku pembeli.

4.      Closing The Sale.
Suatu transaksi penjualan terjadi karena penjualan memperoleh persetujuan dari calon pembeli untuk membeli atau menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. Tahapan ini merupakan keberhasilan seorang penjual mempengaruhi dan meyakinkan calon pembeli. Langkah-langkah administratif untuk menutup penjualan dapat berupa : statement, order dan tanda terima pembayaran. Dalam jasa pelayanan wisata maka pembeli/konsumen akan menikmati produk wisata setelah terjadinya closing the sale.

5.      After Sales Service
Kesempurnaan dari suatu penjualan yang berhasil adalah ditutup dengan Pelayanan Purna Jual. Kegiatan tersebut antara lain  :
  • Pemberian ucapan terima kasih melalui surat, atas pembelian suatu produk   atau jasa.
  • Memberikan suatu kenang-kenangan (souvenir).
  • Mengirim kartu ucapan pada hari-hari besar atau ulang tahun.
  • Megadakan direct contact secara regular.

C.  Tugas-tugas Seorang Sales Person
Yang akan diuraikan di sini adalah tugas-tugas dari seorang sales secara umum, menurut Sihite (1996:78), yaitu :
  1. Melaksanakan kegiatan penjualan melalui telepon terhadap target konsumen (perusahaan-perusahaan perdagangan dan industri, kantor-kantor pemerintah, asosiasi perkumpulan keagamaan, olahraga, sosial, konsulat) secara sistematik, serta melengkapi laporan kegiatan untuk setiap hubungan yang dilakukan.
  2. Memelihara semua hasil analisis penjualan yang telah dibuat.
  3. Atas persetujuan pimpinan, dalam melaksanakan kerjasama dengan perwakilan perusahaan lain dalam memperoleh peluang usaha, melakukan penjualan bersama, mendiskusikan strategi dan sebagainya.
  4. Melakukan tindak lanjut pelayanan, untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
  5. Melakukan tindak lanjut setiap kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh peluang usaha pada saat mendatang.
  6. Menghubungi humas setiap saat dan memberikan bantuan apabila diperlukan, misalnya dalam memberikan hadiah-hadiah promosi kepada para pelanggan.
  7. Melaksanankan kegiatan pemasaran lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh manajer penjualan.